Algoritma Google Search Agustus 2024 Terbaru, Diubah untuk Berantas Konten Deepfake. Pada tanggal 6 Agustus 2024 sensor aplikasi Semrush menunjukkan pergerakan peringkat Google yang sangat tinggi. Terlihat pergeseran peringkat hingga 9,4 poin. Ada banyak praktisi SEO yang beranggapan ini adalah tahap awal dari update algoritma inti. Namun ada juga yang beranggapan ini adalah efek dari tuduhan monopoli yang diterima Google dari pemerintahan Amerika Serikat.

Jika anda melihat perubahan posisi dari website anda di hasil pencarian Google, maka kemungkinan itu adalah bagian dari tingginya rate pergerakan peringkat di tanggal 6 Agustus ini. Belum ada hal yang bisa kita lakukan, karena faktor-faktor penyebab pergeseran peringkat ini belum diketahui dengan pasti.

Algoritma Google Search Agustus 2024 Terbaru, Diubah untuk Berantas Konten Deepfake

Apakah hal ini ada hubungannya dengan proses algoritma terbaru Google?

Baru-baru ini, Google telah memutakhirkan algoritma mesin pencarinya, Google Search, untuk menyaring konten deepfake atau media yang disunting menggunakan kecerdasan buatan dengan lebih efektif. Pembaruan ini adalah langkah signifikan dalam menghadapi tantangan besar di era digital, di mana informasi bisa dengan mudah dimanipulasi dan disebarkan.

Dengan adanya algoritma baru ini, Google berharap dapat menghindari penyebaran informasi palsu yang tidak hanya menyesatkan, tetapi juga dapat menimbulkan kerusuhan dan ketidakpercayaan di masyarakat. Algoritma tersebut bekerja dengan cara yang canggih, menggunakan teknik pengenalan pola dan pembelajaran mesin untuk secara otomatis mengidentifikasi dan menghapus gambar dan video deepfake dari hasil pencarian, sehingga membangun ekosistem informasi yang lebih aman bagi pengguna.

Algoritma Google Search Agustus 2024 Terbaru, Diubah untuk Berantas Konten Deepfake

Pengertian Deepfake

Deepfake adalah kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang digunakan untuk membuat foto, video, atau audio palsu yang bisa menyerupai aslinya dan tampil cukup meyakinkan.

Baca Juga :  Google Map Hadirkan Fitur Deteksi Keramaian Liburan

Ada beberapa perubahan yang diumumkan Google di situs resminya, yakni mempermudah proses pelaporan dan permintaan penghapusan, serta sistem pemeringkatan konten.

Google memperbarui algoritma di mesin pencariannya (search engine), Google Search untuk memberangus konten gambar palsu alias deepfake eksplisit hasil olahan kecerdasan buatan.

Deepfake disebut eksplisit apabila menampilkan foto, video, atau audio orang dalam konteks seksual, yang didistribusikan di web tanpa persetujuan orang aslinya. Konten seperti ini bisa meresahkan korban deepfake tersebut.

Menurut laporan Endgadget pada 31 Juli 2024, Google telah lama memberi kesempatan kepada pengguna untuk menghapus konten negatif secara mandiri. Namun, dengan pembaruan algoritma terbaru, Google Search tidak hanya mendeteksi dan menghapus duplikat konten yang sering dilaporkan sebagai deepfake, tetapi juga memperkuat upaya proaktif dalam menjaga kualitas informasi yang tersedia.

Google berusaha untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih bersih, di mana pengguna dapat merasa tenang mengetahui bahwa mereka tidak perlu khawatir dengan kemungkinan munculnya salinan konten negatif di sejumlah situs lain. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong pengguna untuk lebih kritis dalam mengonsumsi informasi serta melindungi reputasi para individu yang mungkin terpengaruh oleh publikasi konten yang merugikan.

Dikutip dari harian kompas.com, Untuk permintaan hapus konten, Google sebenarnya sudah memiliki fitur yang memungkinkan pengguna melaporkan konten seksual palsu yang merugikan, lewat tautan berikut ini. Kini, sistem pelaporan tersebut dibuat lebih mudah.

Setelah konten deepfake AI yang dilaporkan berhasil diidentifikasi, sistem Google Search akan memfilter semua hasil pencarian serupa. Tak hanya itu, sistem Google akan memindai dan menghapus duplikat dari gambar seksual tersebut.

Baca Juga :  Link Download Windows 98 Simulator untuk Android dan Cara Penggunannya

“Perlindungan ini telah terbukti berhasil dalam menangani gambar non-konsensual, dan kini kami telah membangun kemampuan yang sama untuk menangani gambar seksual yang palsu,” tulis Emma Higham selaku Product Manager Google di blog resmi Google.

“Upaya ini dirancang untuk memberikan ketenangan pikiran kepada masyarakat, terutama jika mereka khawatir konten serupa tentang mereka akan muncul pada masa mendatang,” imbuhnya.

Selain memperbarui proses pelaporan dan penghapusan konten deepfake, Google juga memperbarui sistem pemeringkatan untuk kueri di Google Search.

Kini, Google akan menurunkan peringkat situs-situs di mesin pencarinya, apabila situs tersebut berulang kali memuat konten deepfake AI bersifat non-konsensual.

Makin rendah peringkatnya, makin rendah pula posisi situs di Google Search, sehingga lebih sulit ditemukan.

“Pendekatan ini (menurunkan peringkat situs) telah berhasil untuk jenis konten berbahaya lainnya, dan pengujian kami menunjukkan bahwa pendekatan ini akan menjadi cara yang berharga untuk mengurangi konten eksplisit palsu dalam hasil penelusuran,” kata Higham.

Pengguna pun tidak bisa secara sengaja mencari konten deepfake AI terkait orang atau selebritas tertentu. Sebab, Google berusaha menampilkan konten berkualitas tinggi non-seksual, seperti artikel berita yang relevan dengan selebritas tersebut.

Mesin pencari Google berupaya untuk membedakan antara konten seksual yang dibuat dengan izin, seperti video pornografi, dan konten seksual olahan AI yang bersifat non-konsensual.

Google mengatakan upaya pembedaan ini merupakan tantangan teknis bagi mesin pencari, artinya upaya tersebut kemungkinan tidak sepenuhnya akurat atau efektif dalam memberantas konten AI non-konsensual.

Terlepas dari itu, Google mengeklaim bahwa pembaruan Google Search yang dilakukan tahun ini, telah mengurangi paparan terhadap konten deepfake AI hingga lebih dari 70 persen.

Baca Juga :  Cek Update Algoritma Google 2021

“Dengan pembaruan ini, orang-orang dapat membaca tentang dampak deepfake terhadap masyarakat, daripada melihat situs dengan gambar palsu yang sebenarnya dibuat tanpa persetujuan,” pungkas Higham sebagaimana dikutip KompasTekno dari blog Google, Sabtu (3/8/2024).

Algoritma Google Search Agustus 2024 Terbaru, Diubah untuk Berantas Konten Deepfake

Deepfake Membawa masalah

Untuk diketahui, deepfake AI bersifat non-konsensual membawa masalah bagi perusahaan teknologi yang membuat atau mempromosikan peralatan AI generatif (generative AI).

Tahun ini, Meta (induk Facebook, WhatsApp, Instagram) diselidiki oleh Oversight Board, yakni dewan pengawas independen konten Facebook dan Instagram, karena penanganannya terhadap dua video deepfake seksual yang menggambarkan wanita sungguhan.

Satu video deepfake tersebut menggambarkan perempuan India, dan satu video lainnya menggambarkan perempuan Amerika Serikat.

Pasalnya, video deepfake perempuan AS ini langsung dihapus oleh Meta, sedangkan video perempuan India ini tidak ditandai (flagged) oleh Meta, dan baru dihapus setelah Oversight Board melakukan investigasinya.

Oversight Board pun mengatakan bahwa Meta harusnya menghapus kedua video tersebut, dan harusnya lebih proaktif, ketimbang bergantung pada pemberitaan media terkait deepfake yang menyebar secara online.

Algoritma Google Search Agustus 2024 Terbaru, Diubah untuk Berantas Konten Deepfake

Sumber : https://tekno.kompas.com/read/2024/08/03/08030037/algoritma-google-search-diubah-untuk-berantas-konten-deepfake-?page=all#page2