Cek Update Algoritma Google 2021. Saat ini mungkin banyak pemilik website, blogger dan orang-orang yang tertarik dengan SEO ingin tahu apa sih Algoritma Google Terbaru untuk SEO, apa saja yang menjadi acuan agar website bisa berada di halaman 1 hasil pencarian. Nah oleh karena itu pada kesempatan kali ini Kami akan membahas Algoritma Terbaru Google untuk SEO tahun 2021.
Tahun 2020 Google melakukan core algorithm update yang dibagi dalam tiga periode, dan beberapa update kecil lainnya. Pada Mei 2021, Google berencana kembali melakukan core algorithm update berkaitan dengan page experience atau user experience. Update ini berarti Google akan menambahkan beberapa faktor baru yang akan menentukan peringkat website di Google. Lalu, apa saja update Algoritma Google ditahun 2021?
Cek Update Algoritma Google 2021
Namun sebelum itu Kami akan menjelaskan dahulu apa itu Algoritma Google dan apa saja jenis-jenis algoritma Google yang sudah di update sebelumnya oleh Google. Silahkan simak sampai akhir.
Apa Itu Algoritma Google?
Algoritma Google adalah sistem kompleks yang digunakan untuk mengambil data dari indeks penelusuran dan langsung memberikan hasil terbaik untuk kueri. Mesin pencari menggunakan kombinasi algoritma dan berbagai faktor peringkat untuk memberikan halaman web yang diberi peringkat berdasarkan relevansi pada halaman hasil mesin pencari (SERP).
Pada tahun-tahun awal, Google hanya membuat sedikit pembaruan pada algoritmanya. Sekarang, Google membuat ribuan perubahan setiap tahun.
Sebagian besar pembaruan ini sangat kecil sehingga sama sekali tidak diperhatikan. Namun, terkadang mesin pencari meluncurkan pembaruan algoritma utama yang secara signifikan mempengaruhi SERP contohnya seperti yang akan Kami bahas saat ini.
Jenis Algoritma Google
Di bawah ini kami akan menjelaskan beberapa jenis Algoritma Google sebagai bahan pembelajaran untuk Anda kedepannya.
Panda
Algoritma ini dirilis oleh Google pada tanggal 24 Februari 2011
Bahaya: Konten duplikat/ dijiplak, konten spam atau tidak berkualitas, keyword stuffing.
Cara Kerjanya: Pembaruan algoritma Panda ini memberikan apa yang disebut “skor kualitas” ke halaman web. Skor ini kemudian digunakan sebagai faktor peringkat. Awalnya, efek Panda ringan, tetapi pada Januari 2016 efek itu secara permanen dimasukkan ke dalam algoritma inti Google. Sejak itu, peluncuran pembaruan menjadi lebih sering, sehingga penalti dan pemulihan Panda sekarang terjadi lebih cepat.
Cara Menyesuaikan: Jalankan pemeriksaan situs reguler untuk duplikasi konten, konten spam, konten tidak berkualitas dan keyword stuffing. Untuk melakukannya, Anda memerlukan site crawler atau tools lain yang bisa melakukan pengecekan hal tersebut. Contohnya SEMrush untuk yang berbayar. Untuk cek konten plagiat bisa gunakan Copyscape. Selain itu pastikan juga artikel atau konten Anda tidak copy dari website lain.
Penguin
Algoritma ini dirilis oleh Google pada tanggal 24 April 2012
Bahaya: Tautan berisi spam atau tidak relevan; tautan dengan teks tautan yang terlalu dioptimalkan.
Cara Kerjanya: Tujuan Algoritma Google Penguin adalah menurunkan peringkat situs yang backlinknya terlihat tidak wajar. Pembaruan ini mengakhiri pembuatan backlink ilegal, seperti membeli tautan dari kumpulan tautan dan PBN.
Cara Menyesuaikan: Untuk tetap aman dari efek pembaruan Algoritma Google Penguin, pantau terus pertumbuhan backlink Anda dan jalankan audit rutin dengan pemeriksa backlink seperti SEO SpyGlass atau bisa juga SEMrush. Di dashboard, Anda akan menemukan grafik pertumbuhan profil tautan Anda. Waspadai lonjakan yang tidak biasa; itu mungkin hasil dari serangan SEO negatif oleh pesaing Anda.
Jika ternyata ada link yang berbahaya atau spam, tambahkan ke file disavow, unduh, dan upload ke Disavow Link Tool.
Hummingbird
Algoritma ini dirilis oleh Google pada tanggal 22 Agustus 2013
Bahaya: Keyword stuffing atau memasukkan kata kunci secara berlebihan dan konten berkualitas rendah.
Cara Kerjanya: Algoritma Hummingbird membantu Google menginterpretasikan kueri penelusuran dengan lebih baik dan memberikan hasil yang cocok dengan maksud user (berbeda dengan istilah individual dalam kueri). Meskipun kata kunci tetap penting, algoritma Hummingbird memungkinkan laman untuk menentukan peringkat kueri meskipun tidak berisi kata persis seperti yang dimasukkan oleh user. Hal ini dicapai dengan bantuan pemrosesan bahasa alami yang bergantung pada pengindeksan semantik laten, istilah yang muncul bersamaan, dan sinonim.
Cara Menyesuaikan: Perluas penelitian kata kunci Anda dan fokus pada konsep di balik kata kunci. Analisis dengan cermat penelusuran terkait, sinonim, dan istilah yang muncul bersamaan. Selain itu pastikan juga konten Anda bermanfaat dan tidak terlalu banyak memasukan kata kunci yang sama berulang. Utamakanlah kualitas dibanding kuantitas.
Mobile
Algoritma ini dirilis oleh Google pada tanggal 21 April 2015
Bahaya: Website tidak mobile responsive
Cara Kerjanya: Google memberi peringkat semua situs web berdasarkan seberapa cepat dan ramah pengguna versi seluler mereka. Jadi website yang tidak mobile friendly dan tidak ramah pengguna akan kecil kemungkinannya untuk berada di halaman pertama pencarian.
Cara Menyesuaikan: Optimalkan halaman Anda untuk penelusuran seluler dan fokus pada kecepatan dan kegunaan. Ramah seluler dan uji kecepatan halaman dari Google akan membantu Anda melihat aspek mana dari halaman Anda yang perlu ditingkatkan. Anda dapat memeriksa pengoptimalan seluler halaman Anda sebagai bagian dari audit situs web Anda secara keseluruhan.
RankBrain
Algoritma ini dirilis oleh Google pada tanggal 26 Oktober 2015
Bahaya: Kurangnya relevansi khusus kueri; UX yang buruk.
Cara Kerjanya: RankBrain adalah Algoritma Google seperti sistem pembelajaran mesin yang membantu Google memahami makna di balik kueri dan menyajikan hasil penelusuran yang paling cocok untuk menanggapi kueri tersebut. Google menyebut RankBrain sebagai faktor peringkat terpenting ketiga. Algoritma ini mempunyai fungsi untuk menampilkan hasil pencarian yang lebih akurat di Google. kel yang memiliki kualitas buruk atau terlalu dangkal untuk disajikan kepada para pembaca.
Cara Menyesuaikan: Optimalkan halaman Anda untuk relevansi dan kelengkapan dengan bantuan analisis kompetitif. Anda bisa riset menggunakan tools untuk menemukan seluruh daftar istilah, kata dan konsep relevan yang digunakan oleh sejumlah besar pesaing peringkat teratas Anda. Temukan cara untuk menambahkan kata atau istilah ini ke konten Anda dan Anda akan melihat relevansi pencarian Anda meningkat secara dramatis.
Medic
Algoritma ini dirilis oleh Google pada tanggal 4 Mei 2018
Bahaya: Kurangnya otoritas di situs web YMYL; sinyal E-A-T yang lemah.
Cara Kerjanya: Pembaruan Google Medic tampaknya secara tidak proporsional memengaruhi situs web medis serta situs web lain yang berkaitan dengan keputusan yang berpotensi mengubah hidup (keuangan, hukum, pendidikan). Meskipun tidak dikonfirmasi secara eksplisit, perwakilan Google telah mengisyaratkan bahwa pembaruan tersebut menerapkan beberapa sinyal E-A-T (Expertise, Authority, and Trust) dari dokumen Pedoman Penilai Kualitas.
Cara Menyesuaikan: Sampai saat ini, tidak ada strategi pemulihan yang terbukti untuk pembaruan Medic. Beberapa SEO menyarankan untuk mempekerjakan penulis ahli dibidangnya untuk memberikan kredibilitas ke situs Anda, yang lain mengklaim bahwa solusinya adalah membangun entitas untuk merek Anda.
Tetapi, jika berpegang pada fakta, satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk meningkatkan otoritas situs web Anda adalah dengan mengembangkan profil backlink Anda. Pendekatan yang efisien adalah dengan menggunakan alat penelitian backlink, seperti SEO SpyGlass, dan meminjam ide backlink dari pesaing Anda.
Bert
Algoritma ini dirilis oleh Google pada tanggal 22 Oktober 2019
Bahaya: Konten yang ditulis dengan buruk; konten tidak fokus; kurangnya konteks.
Cara Kerjanya: Pembaruan algoritma Google ini menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami untuk lebih memahami kueri penelusuran, menafsirkan teks, mengidentifikasi entitas, dan hubungan antar entitas. Kami telah melihat pembaruan Panda, Hummingbird, dan RankBrain menjauh dari kata kunci, dan pembaruan BERT adalah puncak dari upaya ini. Ini memungkinkan Google untuk memahami lebih banyak nuansa dalam kueri dan hasil penelusuran.
Cara Menyesuaikan: Pastikan konten Anda ditulis dengan baik dan isinya saling berkaitan satu sama lain. Gunakan juga bahasa yang baku.
Algoritma Google 2021 Terbaru
Saat ini Google selalu melakukan update algoritma agar konten yang disajikan di SERP semakin berkualitas. Berikut ini beberapa algoritma Google terbaru tahun 2021 yang harus Anda tahu terutama untuk Anda yang penggiat SEO ataupun pemilik website.
Core Update
Algoritma ini di update pada tanggal 13 Januari 2020. Google tidak memberikan penjelasan yang spesifik terkait update ini. Namun, walaupun begitu Kami sarankan Anda cek SERP untuk kata kunci yang Anda targetkan. Setelah pembaruan terjadi, Anda dapat memeriksa pesaing mana yang naik atau turun peringkatnya dan coba buat tebakan cerdas tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Featured Snippet Decluttered
Algoritma ini di update pada tanggal 22 Januari 2020. Algoritma ini berdampak pada rich snippet pada SERP. Karena hal tersebut SERP di Google akan semakin rapi.
Page Experience
Algoritma ini rencananya akan mulai dirilis pada bulan Mei 2021. Algoritma Page experience ini berhubungan dengan User Experience atau pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan sebuah website.
Tujuannya agar visitor merasa nyaman saat mengunjungi website yang mereka klik di hasil pencarian. Jika ini bisa dimaksimalkan terhadap website bisnis Anda maka tentu ini akan sangat menguntungkan karena besar kemungkinannya website Anda diprioritaskan oleh Google untuk berada di halaman pertama.
Menurut SEMrush ada beberapa aspek yang mempengaruhi Page Experience ini, berikut inilah sinyal yang merupakan bagian dari Page Experience:
- Core Web Vitals
- Mobile Friendly
- Safe Browsing
- HTTPS
- Mobile Popup Algorithm/no intrusive interstitials
Untuk Core Web Vitals ini terdiri dari Largest Contentful Paint (LCP) untuk mengukur performa loading, First Input Delay (FID) untuk mengukur interaktivitas dan Cumulative Layout Shift (CLS) untuk mengukur stabilitas visual.
Ada beberapa faktor yang menjadi konsen update Algoritma Google di tahun ini, dan faktor baru ini disebut dengan Core Web Vitals (CWV). CWV akan mengukur berbagai aspek mengenai user experience yang kemudian akan menentukan nilai keseluruhan page performance dan speed score website Anda. CWV terdiri atas:
1. Largest Contentful Pain / LCP (Loading)
LCP mengukur seberapa cepat setengah dari elemen utama pada suatu halaman berhasil ditampilkan untuk pengunjung. Secara teknis, LCP akan mengukur render time dari gambar terbesar atau text block yang terlihat dalam viewport. Google merekomendasikan nilai LCP suatu situs di bawah 2.5 detik untuk 75% halaman.
2. First Input Delay / FID (Interaktivitas)
FID akan mengukur reaction time dari sebuah halaman yang pertama kali di-input oleh pengunjung (yang di-klik, tap, dsb). Dengan kata lain, jika sebuah website sudah selesai loading/memuat, namun ketika tombol pada halaman tersebut tidak responsif ketika di-klik, hal ini berarti halaman tersebut memiliki FID time yang tinggi. Google merekomendasikan FID di bawah 100 milidetik untuk 75% halaman.
3. Cumulative Layout Shift / CLS (Kestabilan Visual)
CLS menjadi faktor yang paling sulit untuk dipahami secara langsung. Sebagai perumpamaan, ketika Anda mengakses sebuah halaman, kadang halaman terlihat sudah selesai loading di browser. Namun ketika Anda ingin mengklik sebuah tombol atau konten lain di halaman tersebut, halamannya justru bergerak dan tombol berpindah karena adanya error ketika proses loading.
Hal ini tentu sangat mengganggu bagi pengunjung. Misalnya, sebuah toko online menampilkan tombol ‘Batalkan Pesanan’ yang berada tepat di bawah tombol ‘Beli Sekarang’. Bayangkan jika seorang konsumen ingin melakukan pembatalan pesanan lalu halaman tiba-tiba berpindah dan pelanggan justru mengklik tombol ‘Beli Sekarang’.
Lebih sederhananya, CLS adalah metrik yang mengukur kestabilan visual. Google merekomendasikan skor CLS di bawah 0.1 untuk 75% halaman.
Cek Update Algoritma Google 2021
Kesimpulannya, Core Web Vitals (CWV) dapat digunakan sebagai patokan untuk mengukur user experience sebuah website. Lebih lanjut, setelah update algoritma Google 2021, CWV akan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap ranking website. Meskipun demikian, jangan lupa untuk tetap menjaga kualitas konten yang diunggah ke website.