Hati-hati Instal Aplikasi dari Pihak Ketiga yang Tidak Resmi, pengguna smartphone perlu berhati-hati dalam memilih dan menginstal aplikasi. Sebab jika sembarangan mengunduh aplikasi bisa membahayakan ponsel dan seluruh data pribadi.
Hati-hati Instal Aplikasi dari Pihak Ketiga yang Tidak Resmi
Bagi pengguna Android harus tetap waspada ketika ingin menginstal aplikasi. Sebab, aplikasi hasil modifikasi (MOD) yang bukan berasal dari pengembang resmi sangat berbahaya jika diinstal.
Dengan aplikasi modifikasi bisa membuat penjahat siber mencuri paket data, data pribadi, hingga yang paling berbahaya adalah mengambil alih kendali smartphone.
Berikut bahaya instal aplikasi dari pihak ketiga di luar dari aplikasi resmi, diantaranya adalah:
1.Rentan Disusupi Malware
Mengutip laman resmi AVG, aplikasi tidak resmi atau buatan pihak ketiga yang bukan dari pengembang besar berpotensi disusupi malware, spyware, trojan, dan phising.
Malware adalah perangkat lunak yang dibuat dengan tujuan memasuki dan terkadang merusak sistem komputer, jaringan, atau server tanpa diketahui oleh pemiliknya. Istilah malware diambil dari gabungan potongan dua kata yaitu malicious “berniat jahat” dan software “perangkat lunak”. Tujuannya tentu untuk merusak atau mencuri data dari perangkat yang dimasuki.
Malware tersebut memungkinkan peretas mengendalikan perangkat dan juga dapat memberi akses ke kontak telepon dan email, lokasi, foto, kata sandi, hingga akun keuangan tanpa sepengetahuan kamu.
Berdasarkan laporan Lab Kaspersky, tren ancaman malware pada perangkat seluler terus meningkat. Oleh karena itu, harus berhati-hati ketika memilih aplikasi dan unduh hanya dari toko aplikasi yang resmi untuk mencegah perangkatmu terinfeksi malware dan terhindar dari pencurian data.
2.Ancaman Jaringan
Ancaman keamanan jaringan komputer adalah pengacauan, penyusupan atau serangan-serangan lainnya pada infrastruktur jaringan untuk menganalisa jaringan dan memperoleh informasi secepatnya, lalu membuat jaringan menjadi rusak.
Aplikasi seluler pihak ketiga seringkali membahayakan keamanan jaringan dan data pengguna. Biasanya ancaman yang terjadi berupa pencurian dan mengakses jaringan yang ditargetkan.
Pengguna aplikasi akan rentan terhadap serangan man-in-the-middle atau MiTM, yakni istilah yang digunakan ketika hacker memosisikan dirinya di antara percakapan dua belah pihak.
Misalnya anda mengirim data dikirim ke orang lain, sementara peretas bisa mendapatkan data ketika proses pengiriman atau transmisi itu berlangsung.
Dalam kebanyakan kasus, penyerang tidak hanya tertarik dalam memanfaatkan perangkat lunak, tapi juga mencoba untuk mendapatkan akses tidak sah menuju perangkat jaringan. Perangkat jaringan yang tidak terpantau merupakan sumber utama kebocoran informasi dalam sebuah organisasi yang menggunakan jaringan komputer.
Selain itu, hacker juga bisa menyebabkan kekacauan dan kemacetan di lingkungan jaringan, yang memungkinkan mereka melakukan serangan tanpa terdeteksi.
3.Smartphone Lemot
Aplikasi pihak ketiga yang membawa virus atau malware tak hanya berisiko mencuri data, namun juga dapat menyerang sistem operasi ponselmu secara perlahan, sebelum akhirnya smartphone menjadi lemot dan tidak nyaman digunakan.
Dengan menginstal aplikasi-aplikasi lain, dan terkadang malware, yang jalan terus-menerus walau tidak lagi digunakan dan membebani kinerja SoC dan memakan RAM.
4.Serangan cyber
Serangan cyber adalah suatu upaya jahat yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab dengan tujuan untuk merusak, menghancurkan, serta mengubah jaringan, sistem informasi, infrastruktur, atau perangkat komputer pribadi.
Serangan cyber yang dilakukan oleh para hacker dapat membawa berbagai dampak buruk untuk perusahaan.
Dalam melakukan serangan cyber, hacker dapat menggunakan beberapa cara seperti menggunakan injeksi malware, phishing, dan lain-lain.
Pada umumnya, peretas atau hacker melakukan berbagai upaya serangan cyber dengan suatu alasan, salah satunya adalah untuk mengakses data sensitif perusahaan. Data-data tersebut nantinya akan dijual secara ilegal oleh hacker untuk mendapatkan uang atau melakukan sejumlah penipuan.
Bahaya instal aplikasi dari pihak ketiga adalah serangan cyber. Serangan tersebut biasanya meliputi eksploitasi data seluler dan aplikasi dengan akses API yang tidak aman.
5.Muncul Iklan dan Aplikasi Tak Diinginkan
Mengunduh aplikasi pihak ketiga di luar dari toko aplikasi yang resmi bisa mendatangkan serangan iklan dan aplikasi lain pada perangkat ponsel, sehingga membuat penggunaannya jadi terganggu dan tidak nyaman.
Selain membuat tidak nyaman, adanya iklan pop up yang sering muncul secara tiba-tiba juga menandakan smartphone kalian terserang malware. Ciri-ciri dari smartphone yang terkena malware antara lain muncul iklan pop-up, halaman depan Google Chrome yang sering berubah, ekstensi Google Chrome yang tidak diinginkan muncul kembali, dan munculnya peringatan tentang virus.
Jika mengalami hal tersebut, segera uninstall aplikasi yang anda curigai agar smartphone anda tidak muncul aplikasi aneh atau pop-up iklan yang tak diinginkan.
Itulah bahaya instal aplikasi dari pihak ketiga yang perlu diketahui oleh setiap pengguna gadget agar perangkat dan data pribadi tetap aman.
Sebaiknya selalu membaca ulasan pengguna lain, perhatikan jumlah unduhan, serta perhatikan juga informasi seputar pengembang aplikasi tersebut. Demikian artikel tentang Hati-hati Instal Aplikasi dari Pihak Ketiga yang Tidak Resmi, semoga bermanfaat.
Source: cnnindonesia.com, teknologi.id