Pengertian Marketplace adalah, Cek Arti, Contoh, Jenis dan Perbedaan dengan e-commerce. Proses transaksi jual beli yang dilakukan saat ini banyak menggunakan sebuah perangkat dengan memanfaatkan jaringan internet. Sehingga, proses pembayaran maupun pengiriman barang dapat dilakukan hanya dengan menggunakan perangkat elektronik. Marketplace adalah salah satu peran utama dalam bisnis pada platform e-commerce saat ini.

Marketplace adalah salah satu media pemasaran yang cukup disarankan untuk online shop. Di website marketplace kamu bisa menampilkan berbagai produk dan katalog serta informasi mengenai bisnis kamu. Nah, sayangnya masih banyak yang salah memahami marketplace ini sebagai e-commerce, padahal keduanya berbeda.

Pengertian Marketplace adalah, Cek Arti, Contoh, Jenis dan Perbedaan dengan e-commerce

Agar lebih jelas mengenai mana yang paling tepat untuk website kamu, yuk intip penjelasan apa itu marketplace hingga contohnya di bawah ini.

Pengertian Marketplace adalah :

Jadi, apa itu marketplace? Marketplace adalah website atau aplikasi yang digunakan untuk transaksi jual beli dari berbagai toko secara online. Kurang lebih marketplace adalah platform yang mengaplikasikan konsep pasar tradisional hanya saja dikemas secara online.

Untuk lebih memahami lebih dalam tentang apa itu marketplace, yuk simak sejarah singkatnya terlebih dahulu. Jadi, pioneer dari marketplace adalah Amazon.

Marketplace sendiri baru terkenal di tahun 1995. Pada tahun itu, Amazon dan eBay mulai banyak yang menggunakan dan menjadi marketplace paling terkenal di kalangan penjual serta pembeli di Amerika. Dengan adanya perkembangan ini, di tahun yang sama bank di Amerika juga meluncurkan online banking pertama yaitu, The Presidential Bank.

Seiring berjalannya waktu, marketplace terus dikembangkan di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Pasti kamu kini sudah tidak asing lagi dengan Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan sebagainya. Marketplace Indonesia ini sudah sangat sukses bahkan beberapa marketplace mendapatkan sebutan sebagai Startup Unicorn Indonesia.

Berbelanja di marketplace adalah salah satu pilihan yang tepat karena keamanannya. Seluruh transaksi diatur oleh pihak marketplace, kemudian setelah menerima pembayaran, penjual diwajibkan untuk mengirim barang kembali. Marketplace juga menjamin kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya.

Perbedaan marketplace dan e-commerce

Setelah memahami apa itu marketplace, mungkin kamu bertanya-tanya dengan istilah lainnya yaitu, e-commerce. Jangan salah, ternyata marketplace adalah hal yang berbeda lho dari e-commerce. Penjelasan lebih lanjut perbedaan ecommerce dan marketplace adalah sebagai berikut.

Apa itu e-commerce?

E-commerce adalah aktivitas atau transaksi jual-beli yang dilakukan secara online. Penjualan barang ini hanya dilakukan dari situs tersebut dan tidak dijual oleh banyak toko seperti marketplace. Sedangkan, marketplace adalah tempat berjualan berbagai produk dari banyak toko dan penjual.

Baca Juga :  Info Bantuan Kuota Internet untuk Pelajar, Kominfo Blokir 22 Aplikasi dan Jejaring Sosial Ini

Keuntungan memiliki web e-commerce adalah kamu bisa melakukan bisnis dengan fleksibel, selain itu kamu juga dapat menjangkau target konsumen lebih luas tanpa harus berkompetisi dengan toko lainnya. Ini lah salah satu perbedaan marketplace dan e-commerce.

Agar lebih mudah memahami perbedaan marketplace dan e-commerce, cek informasi  yang telah dirangkum di bawah.

Faktor Marketplace e-Commerce
Transaksi Menjual dari berbagai toko dan penjual Hanya menjual dari satu situs
Biaya pembuatan Gratis, namun bisa menambah biaya jika ingin menggunakan fitur tambahan seperti, fitur iklan/Ads. Mengeluarkan biaya tambahan, namun biaya ini bisa digunakan sebagai jangka panjang bisnis.
Promosi Promosi diatur dan ditetapkan oleh marketplace. Bersifat lebih fleksibel dan dapat dilakukan kapan saja, dan penggunaan budget bisa digunakan ataupun diatur sendiri.
Jenis barang Barang-barang yang dijual cukup banyak, bermacam-macam, dan biasanya lebih umum. Biasanya merk sendiri, barang bermerk, merk terbaru sehingga membutuhkan awareness yang lebih tinggi.
Persaingan Bersaing dengan toko atau penjual lain yang cukup banyak dan ketat. Persaingan lebih ke kompetitor bisnis yang juga memiliki ecommerce.
Database Database didapatkan dari Marketplace dan marketplace juga mengatur keamanan privacy pelanggan/pembeli. Bisa diolah sendiri dan bisa dianalisis secara mendalam.

Transaksi

Perbedaan marketplace dan e-commerce yang pertama adalah pada faktor transaksi. Marketplace adalah tempat kamu bisa menemukan barang, produk atau jasa dijual dari berbagai toko.

Proses transaksi jual beli diatur sepenuhnya oleh pihak marketplace. Sedangkan, proses jual beli e-commerce bisa diatur sendiri oleh pemilik bisnis atau website. E-commerce juga bersifat fleksibel yang mana bisa diubah sesuai dengan kebutuhan pemilik bisnis atau website.

Biaya pembuatan

Perbedaan selanjutnya adalah pada faktor biaya pembuatan. Jika kamu memilih untuk menggunakan ecommerce untuk melakukan jual beli, kamu perlu biaya untuk investasi dalam jangka waktu panjang.

Sedangkan, untuk membuat akun jual beli di marketplace kamu tidak perlu mengeluarkan biaya apapun alias gratis. Namun, jika kamu membutuhkan fitur tambahan, misalnya iklan, kamu harus mengeluarkan biaya tambahan.

Promosi

Bentuk promosi di marketplace dan e-commerce juga berbeda. Pada e-commerce, kamu bisa mengatur promosi sendiri dan juga bersifat lebih fleksibel. Sedangkan, promosi marketplace adalah salah satu hal yang dikendalikan dan diatur oleh marketplace, kamu hanya perlu mengeluarkan budget tambahan agar promosimu diatur dengan baik oleh marketplace.

Jenis Barang

E-commerce lebih cocok digunakan untuk platform jual beli untuk barang-barang bermerk dan membutuhkan brand awareness yang lebih tinggi. Sedangkan, marketplace adalah tempat yang banyak menjual barang-barang umum seperti, grosir aksesoris, pakaian dan lain sebagainya.

Baca Juga :  Mengenal Aplikasi BiP

Persaingan

Persaingan di e-commerce dan marketplace adalah dua hal yang cukup berbeda. Di e-commerce persaingan lebih kepada kompetitor bisnis atau website yang serupa. Sedangkan, persaingan marketplace adalah toko-toko online yang menjual barang serupa dengan harga dan kualitas berbeda.

Database

Perbedaan terakhir terletak pada database. Di e-commerce, database penjual bisa diatur oleh pemilik bisnis atau website sendiri dan tidak diatur oleh pihak ketiga. Sedangkan, jika di marketplace, keamanan data pelanggan diatur oleh pihak marketplace dengan sangat ketat.

Jenis Marketplace

Marketplace juga terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan fungsinya. Berikut merupakan penjelasan mengenai jenis – jenisnya.

      1. Marketplace murni

Jenis yang pertama adalah marketplace murni, dimana mempunyai peran penting sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli. Disini, penjual bebas untuk melakukan berbagai transaksi produk, serta mengelola pembayaran, menampilkan informasi mengenai produk, dan lainnya.

Pasar online hanya berperan sebagai perantara dan mengirim produk kepada pembeli. Jadi, penjual barang dapat mengurus dan mengelola berbagai aktivitas dengan lebih fleksibel sesuai dengan peraturan dari platform yang berlaku. Pembeli juga dapat melakukan proses penawaran harga kepada penjual produk secara bebas dan tanpa aturan mengikat dari platform.

Penjual juga berkewajiban untuk menyertakan informasi dan data terkait produk yang dipasarkan secara lengkap dan detail. Supaya dapat memudahkan dan meyakinkan pembeli untuk membeli produk tersebut. Deskripsi barang juga harus sesuai dengan kondisi dan bentuk barang, sehingga kredibilitas toko atau brand anda tetap terjaga dengan baik.

      2. Marketplace konsinyasi

Selanjutnya, terdapat jenis marketplace konsinyasi yang merupakan jenis pasar daring dimana penjual hanya memiliki akses untuk menitipkan produk saja. Maksudnya adalah, dari pihak penjual hanya dapat menyediakan barang serta mengirimkan deskripsi informasi detail dari barang tersebut.

Tugas dari marketplace disini adalah sebagai perantara, sekaligus mengatur urusan pembayaran, pengiriman barang, foto produk, dan lain sebagainya. Jadi, untuk jenis yang satu ini, segala macam bentuk transaksi jual beli diserahkan kepada platform. Penjual hanya sekedar menyediakan barang.

Untuk proses penetapan harga akan dilakukan oleh pihak platform sendiri. Contoh platform yang telah menerapkan marketplace konsinyasi adalah Zalora dan Berrybenka. Untuk perbedaan yang mendasar dengan pasar daring murni terletak pada tanggung jawab dari penjual produk, serta proses transaksi jual beli.

Jenis marketplace berdasarkan target pembeli

Nah, itulah 2 jenis marketplace berdasarkan hubungan kerjasamanya. Selanjutnya kita akan membahas tentang jenis marketplace berdasarkan target pembeli berikut ini.

  1. Business to Consumer (B2C)
Baca Juga :  Cara Mencegah Pencurian Akun Facebook

Pada marketplace B2C ini seluruh kegiatan jual beli, logistik dan juga pengiriman barang dikendalikan oleh marketplace dan bukan penjual. Marketplace B2C umumnya juga memiliki gudang sendiri dengan proses untuk menjadi seller yang lebih kompleks.

Keuntungannya jika bergabung pada marketplace B2C ini kamu tidak perlu repot mengurus packing dan pengiriman. Sehingga kamu bisa fokus untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk yang kamu jual. Contoh, marketplace B2C seperti Lazada, Shopee, Tokopedia dan lain-lain.

  1. Business to business (B2B)

Marketplace jenis ini menargetkan pembeli yang juga pemilik bisnis dan memungkinkan terjadinya penjualan antara pelaku bisnis satu dengan yang lainnya.

Contoh marketplace B2B ini adalah pemilik bisnis pakaian, kamu bisa membeli material dasar yang dibutuhkan untuk membuat pakaian, dan material ini bisa didapatkan pada perusahaan yang menjual kain dalam jumlah yang besar.

Contoh Marketplace

Setelah mempelajari berbagai hal tentang marketplace. Berikut ini marketplace Indonesia dengan jumlah pengunjung terbanyak, langsung simak saja yuk di bawah ini!

Tokopedia

Tokopedia merupakan salah satu contoh marketplace Indonesia terbesar saat ini. Dengan bergabung menjadi merchant Tokopedia, kamu bisa membuka dan mengelola toko online dengan mudah dan bisa dilakukan sendiri.

Tokopedia juga mendapatkan dukung penuh oleh Softbank dan perusahaan modal ventura teknologi di Amerika yaitu, Sequoia Capital yang menjadikan Tokopedia kini terus berkembang menjadi salah satu marketplace Indonesia yang mendapatkan predikat startup unicorn.

Shopee

Marketplace asal Singapura ini telah mengekspansi pasar Asia Tenggara sejak tahun 2015 lalu, termasuk Indonesia. Setelah malang melintang sejak tahun 2015, kini Shopee juga menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia.

Pengunjung yang melakukan kunjungan di Shopee ini setiap bulannya bisa mencapai angkla 74.995.300 pengunjung. Shopee juga terkenal dengan kegiatan promosinya yang kreatif dan banyak bekerjasama dengan artis-artis papan atas sampai ke Korea Selatan.

Bukalapak

Contoh marketplace Indonesia selanjutnya adalah Bukalapak, yang juga menjadi salah satu pasar online terkemuka di Indonesia. Menyediakan website ecommerce untuk berbagai brand dan individu.

Keuntungan jika kamu bergabung menjadi merchant di Bukalapak kamu bisa mendapatkan jaminan tambahan finansial untuk mengelola tokomu.

Lazada

Di tengah persaingan ketat marketplace yang sedang berkembang di Indonesia dan Asia Tenggara, Lazada tetap eksis dan konsisten dalam menawarkan kemudahan berjualan di marketplace nya.

Di tahun 2018 Lazada pernah menduduki rangking atas sebagai marketplace yang banyak dikunjungi, kemudian pada tahun 2019 Lazada menduduki peringkat keempat dengan jumlah pengunjung 52.044.500 per bulannya.

Marketplace adalah jenis website yang menjual berbagai produk dari toko dan memiliki banyak seller. Nah, buat kamu yang sedang mengembangkan dan ingin meningkatkan penjualan produk di marketplace, kamu juga bisa mencoba Facebook Marketplace.

Pengertian Marketplace adalah, Cek Arti, Contoh, Jenis dan Perbedaan dengan e-commerce

Itu adalah fitur terbaru dari Facebook yang kini berubah nama perusahaan menjadi Metaverse. Untuk menggunakan fitur ini cukup mudah dan simpel seperti pembuatan toko pada marketplace lainnya.