Pengertian Startup, Tujuan, Dan Contohnya. Saat ini, bagi kalangan digital di Indonesia kata startup adalah sesuatu bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital dan masih butuh banyak pendanaan untuk beroperasi dengan kelompok kerja yang minimalis. Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak bermunculan entrepreneur muda menciptakan bisnis startup yang memiliki inovasi dan kreatifitas tanpa batas.
Jika kita mendengar kata startup, hal yang pertama di dalam pikiran kita tentang startup adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka dan lain sebagainya. Ya, nama-nama tersebut merupakan salah satu pemain startup di Indonesia.
Pengertian Startup, Tujuan, Dan Contohnya
Bagi kalangan dunia entrepreneur, kata startup adalah sesuatu yang sangat familiar dan sudah berjalan cukup lama. Namun, masih banyak yang belum mengetahui arti dari kata startup itu sendiri. Startup adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Inggris yakni start-up dan merujuk pada pengertian semua perusahaan yang belum lama beroperasi atau perusahaan rintisan.
Beberapa tahun terakhir kita sering mendengar istilah startup, terutama sejak makin berkembangnya teknologi dan internet. Namun, tak sedikit yang belum mengetahui atau paham dengan istilah tersebut. Secara sederhana, startup adalah sebuah bisnis yang baru dirintis atau bisnis rintisan. Lalu, apa sebenarnya tujuan dan bagaimana cara memulainya, akan kami jelaskan secara lengkap pada artikel ini.
Pengertian Startup
Startup adalah istilah yang diserap dari Bahasa Inggris dan memiliki arti bisnis rintisan atau baru saja dirintis. Artinya, perusahaan tersebut belum lama beroperasi dan baru memasuki tahap pengembangan atau penelitian untuk menemukan ceruk pasar yang sesuai dengan produk mereka.
Setidaknya ada tiga faktor yang membuat sebuah usaha bisa disebut sebagai startup, antara lain founder atau pendiri, investor atau pemilik dana, dan produk.
Perusahaan rintisan tentu tidak hadir begitu saja. Awal mula munculnya startup tak terlepas dari inovasi teknologi yang terjadi pada tahun 90-an hingga awal tahun 2000-an, yaitu internet. Sejumlah negara maju yang telah bisa mengakses internet pada masa itu beramai-ramai membuat situs web sendiri.
Pada umumnya, situs yang dibuat menggunakan domain dot com. Hingga akhirnya muncul fenomena yang dikenal dengan sebutan bubble dot com. Di titik inilah mulai bermunculan bisnis baru yang bergerak di bidang teknologi dan diberi istilah startup.
Tujuan Startup
Tujuan utama dari startup adalah untuk menumbuhkan perusahaan secara pesat dan konsisten. Dalam jangka waktu singkat, perusahaan ditargetkan bisa tumbuh dan berkembang sehingga produknya cepat dikenal dan laku di pasaran.
Jadi sudah bukan hal yang mengherankan jika para investor akan melakukan “bakar uang”, atau mengadakan promosi besar-besaran di awal berdirinya perusahaan untuk mengambil atensi publik.
Pun munculnya bisnis startup adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Sehingga kehadirannya biasa diawali dengan masalah yang sudah ada untuk kemudian dicari solusinya.
Produk yang dihasilkan juga tak jarang bersifat disruptif. Artinya, produk yang dihasilkan sangat inovatif sehingga jauh berbeda dan bisa “mengganggu” sistem atau industri yang sudah ada. Misalnya munculnya aplikasi transportasi online sebagai solusi atas kebutuhan masyarakat dalam menggunakan kendaraan ketika kondisi tidak memungkinkan untuk menggunakan transportasi publik.
Ciri-Ciri dan Karakteristik Startup
Tidak semua perusahaan yang baru didirikan bisa dikatakan sebagai perusahaan startup. Terdapat sejumlah hal yang membedakan perusahaan jenis ini dengan perusahaan konvensional lainnya. Ciri-ciri atau karakteristik yang paling membedakan perusahaan lain dengan startup adalah:
- Perusahaan berjalan kurang dari tiga tahun.
- Pendapatan yang dihasilkan perusahaan kurang dari 100.000 USD per tahun.
- Masih dalam tahap perkembangan dari berbagai sisi, seperti kelengkapan administrasi, infrastruktur, dan lainnya.
- Jumlah karyawan minimalis (kurang dari 30 orang) dan biasanya mengemban berbagai tugas atau tanggung jawab (multitasking).
- Bergerak di bidang teknologi dan web (online).
- Memiliki produk inovatif berbasis digital yang belum pernah ada sebelumnya, seperti aplikasi, platform, dan sejenisnya.
Contoh Startup di Indonesia
Banyak sekali contoh bisnis startup di Indonesia yang telah berdiri, bahkan terbilang sukses. Bidang yang digeluti pun bervariasi, mulai dari keuangan, pelayanan, ritel, pemasaran, dan lainnya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hadirnya layanan transportasi online merupakan salah satu produk startup yang sangat inovatif dan disruptif. Sebut saja GOJEK. Sebelum layanan ini hadir, masyarakat hanya mengandalkan moda transportasi pribadi dan publik seperti bus, angkot, KRL, dan lainnya.
Hadirnya GOJEK pada akhirnya mampu menjawab kebutuhan masyarakat ketika transportasi publik atau kendaraan pribadi tidak bisa diandalkan. Hanya dengan satu aplikasi, kebutuhan masyarakat untuk bepergian pun terpenuhi.
Bahkan kini GOJEK terus berinovasi menyediakan berbagai layanan lainnya seperti jasa antar makanan (GoFood), belanja kebutuhan harian (GoMart), layanan pembelian pulsa atau paket data (GoPulsa), layanan antar barang (GoSend), dan lainnya.
Selain inovasi di bidang transportasi, startup yang juga dikenal sukses adalah Tokopedia. Tokopedia merupakan usaha rintisan yang bergerak di bidang marketplace. Usaha rintisan ini menjawab persoalan masyarakat akan transaksi jual beli yang lebih efisien.
Tanpa perlu ke pasar atau toko, pembeli bisa langsung mencari produk sesuai kebutuhannya di aplikasi satu ini. Pun dengan penjual yang tidak memiliki toko, bisa tetap bisa menjual barang dagangan mereka melalui marketplace satu ini.
Cara Membuat Startup
Sebenarnya startup adalah bisnis yang bisa dibangun oleh siapapun, selama paham caranya dan serius mengeksekusinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat perusahaan startup adalah:
- Menemukan ide bisnis inovatif yang memiliki visi menyelesaikan permasalahan sosial. Anda bisa memulainya dari masalah yang ada di lingkungan sekitar
- Membuat business plan agar strategi pemasaran lebih konkret, rencana jangka panjang jelas, dan target capaian terukur
- Mencari sumber dana. Startup adalah perusahaan yang biasa dikenal dengan modal yang besar di awal. Namun bukan berarti anda harus menggelontorkan modal sendiri. Selain dari simpanan pribadi, anda juga bisa mencari dana dengan metode bootstrapping atau crowdfunding
- Membangun tim yang solid dan memiliki visi dan misi yang sama
- Memperhatikan kualitas produk dan target pasar agar bisnis anda bisa tepat sasaran
Itulah penjelasan startup secara umum. Simak juga artikel berikut untuk lebih memahami bisnis startup.
Sumber : https://blog.rumahweb.com