Pengertian Strategi Pemasaran Produk, Cek Fungsi, Keunggulan & Contohnya. Sebelum memahami pengertian strategi pemasaran, terlebih dahulu kamu harus mengetahui apa itu pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan menawarkan, mempromosikan dan menjual produk atau jasa. Kegiatan ini memiliki proses panjang guna menentukan siapa target promosi dan seperti apa bentuk promosinya.

Untuk mengembangkan suatu bisnis, tentu kamu perlu beberapa strategi pemasaran yang tepat demi menarik hati konsumen. Meski demikian, perencanaan marketing ini juga tidak mudah karena ada berbagai hal yang harus kamu perhitungkan terlebih dahulu. Tujuannya, tentu agar strategi pemasaran tersebut sesuai dengan karakter para pelanggan.

Sementara pengertian strategi pemasaran adalah perencanaan yang digunakan untuk memasarkan dan mengenalkan suatu produk maupun jasa pada masyarakat luas. Dalam hal ini, strategi pemasaran menjadi penghubung antara bisnis dan konsumen. Strategi tersebut dapat dilakukan melalui banyak cara, di antaranya promosi secara konvensional, media digital, iklan cetak, televisi, radio, menggunakan email marketing, dan lain sebagainya.

Pengertian Strategi Pemasaran Produk, Cek Fungsi, Keunggulan & Contohnya

Pada intinya strategi pemasaran adalah rangkaian atau usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dalam menjalankan strategi pemasaran produk atau jasa, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, di antaranya adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi.

Strategi pemasaran adalah rencana yang dirancang oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan pemasaran mereka. Strategi ini melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang akan diambil untuk mempromosikan produk atau layanan perusahaan kepada target pasar mereka. Strategi pemasaran bertujuan untuk mencapai tujuan seperti peningkatan penjualan, pangsa pasar, kesadaran merek, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas.

Beberapa elemen penting dalam pengertian strategi pemasaran meliputi:

  1. Penentuan Sasaran: Strategi pemasaran harus mulai dengan menentukan sasaran yang jelas. Ini melibatkan identifikasi target pasar, yang melibatkan segmen pelanggan yang ingin dijangkau oleh perusahaan.
  2. Pemahaman Pelanggan: Penting untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Ini akan membantu dalam merancang pesan pemasaran yang sesuai dan produk atau layanan yang tepat.
  3. Posisi Merek: Strategi pemasaran juga melibatkan menentukan bagaimana perusahaan ingin mereknya dilihat oleh pelanggan. Ini mencakup menciptakan citra merek yang kuat dan membedakan produk atau layanan dari pesaing.
  4. Penetapan Harga: Menentukan harga produk atau layanan adalah bagian penting dari strategi pemasaran. Harga harus mencerminkan nilai produk dan memenuhi tujuan keuangan perusahaan.
  5. Promosi: Ini mencakup aktivitas-aktivitas seperti periklanan, promosi penjualan, pemasaran digital, dan upaya lainnya untuk mengkomunikasikan produk atau layanan kepada pelanggan potensial.
  6. Distribusi: Strategi pemasaran juga melibatkan keputusan terkait distribusi produk, seperti pilihan saluran distribusi dan lokasi penjualan.
  7. Riset Pasar: Perusahaan juga perlu melakukan riset pasar untuk memahami tren pasar, kompetisi, dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan.
  8. Evaluasi dan Pengukuran: Strategi pemasaran harus dievaluasi secara teratur untuk melihat apakah mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini melibatkan pengukuran kinerja dan penyesuaian strategi jika diperlukan.

Strategi pemasaran dapat sangat bervariasi tergantung pada industri, produk atau layanan yang ditawarkan, target pasar, dan tujuan perusahaan. Pengembangan dan pelaksanaan strategi pemasaran yang efektif dapat menjadi faktor kunci dalam kesuksesan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran mereka.

Pengertian Strategi Pemasaran Produk, Cek Fungsi, Keunggulan & Contohnya

Fungsi Strategi Pemasaran

Setelah mengetahui pengertian dari strategi pemasaran, lalu, apa saja fungsi strategi pemasaran bagi sebuah bisnis? Berikut penjelasannya.

1. Meningkatkan brand awareness

Fungsi atau tujuan strategi pemasaran yang pertama adalah untuk meningkatkan brand awareness. Dalam meningkatkan brand awareness, perusahaan biasanya akan memanfaatkan beberapa platform promosi seperti sosial media dan media publikasi guna menarik konsumen.

Dengan strategi pemasaran yang tepat, maka brand awareness bisa ditingkatkan. Sehingga jika pelanggan maupun calon pelanggan sudah mengenal suatu brand, mereka akan cenderung membeli produk tersebut.

2. Menciptakan inovasi pengembangan bisnis

Fungsi strategi pemasaran produk berikutnya adalah untuk memberikan gambaran dan potensi bagi sebuah bisnis yang sedang dikembangkan. Potensi ini juga bisa dikembangkan dalam jangka waktu panjang.

Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, maka perusahaan bisa menciptakan berbagai inovasi untuk mengembangkan produknya, sehingga mampu menarik minat pelanggan maupun calon pelanggan.

3. Membangun koordinasi tim yang lebih efektif

Fungsi strategi pemasaran selanjutnya yaitu bisa membangun koordinasi tim yang lebih baik. Dengan adanya strategi, perusahaan dapat membagi tugas masing-masing setiap divisi menjadi lebih terarah.

Hal tersebut tentunya bermanfaat bagi perusahaan, agar bisa mengarahkan setiap sumber daya manusia pada perusahaan untuk bekerja sesuai arahan dan kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar.

4. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan

Fungsi strategi pemasaran lainnya juga bisa membantu meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Hal ini karena strategi pemasaran dapat menentukan tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Jika tujuan strategi pemasaran tercapai, maka kegiatan operasional bisa terus berjalan, dan berkembang menjadi lebih besar.

Baca Juga :  Tips Cara Rahasia Lihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Terdeteksi

5. Membangun reputasi

Dengan melakukan strategi pemasaran produk, sebagai pemilik bisnis kamu juga bisa mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan. Bila kebutuhan pelanggan terpenuhi, tentu reputasi perusahaan akan meningkat.

Pelanggan akan selalu percaya dengan produk yang kamu tawarkan dengan cara selalu memunculkan inovasi-inovasi terbaru yang menjadi bagian dari strategi pemasaran.

Keunggulan Strategi Pemasaran Online

Seiring dengan perkembangan teknologi, pemasaran online juga mengalami perkembangan yang pesat di antara pelaku bisnis. Apalagi di masa pandemi, kini banyak perusahaan mulai fokus pada pemasaran online. Lalu, apa saja keunggulan dari strategi pemasaran online? Nah, berikut ringkasan dari kami mengenai keunggulan pemasaran online yang perlu kamu ketahui.

1. Mudah

Keunggulan pertama dari strategi pemasaran online adalah mudahnya melakukan kegiatan operasionalnya. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan internet, pelaku bisnis bisa melakukan promosi secara cepat dan efisien. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat menjalankan promosi serta pelayanannya dengan lebih maksimal.

2. Murah

Jika dibandingkan pemasaran konvensional, strategi pemasaran online membutuhkan biaya yang relatif murah. Tidak ada biaya akomodasi, transportasi maupun gaji pegawai untuk menjalankan pemasaran atau promosi. Berbeda dengan pemasaran secara konvensional yang biasanya membutuhkan biaya-biaya tersebut.

Nah, dalam hal ini pelaku bisnis bisa mengalokasikan budget dari pemasaran konvensional untuk mengembangkan strategi pemasaran produk lainnya.

3. Menjangkau masyarakat luas

Selain mudah dan murah, keunggulan pemasaran online juga bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas. Tidak terbatas ruang dan waktu, asalkan ada internet maka promosi dapat dijalankan tanpa batas geografis sekalipun. Dengan menjalankan strategi pemasaran online, seluruh masyarakat luas, nasional maupun internasional bisa kamu jangkau agar melihat iklan yang kamu gunakan untuk mempromosikan produk atau jasa.

4. Dapat diukur

Berbeda dengan pemasaran konvensional, strategi pemasaran online memungkinkanmu untuk mendapatkan hasil secara real time dan terukur. Kamu bisa mendapatkan informasi dengan melacak materi mana yang memberikan hasil lebih baik, berapa banyak orang yang melihat iklan, berapa lama mereka melihat iklan, dan bagaimana aksi dari iklan tersebut, apakah terjadi penjualan dan seterusnya.

Informasi ini tidak bisa kamu peroleh dengan pemasaran secara konvensional, karena biasanya pemasaran seperti TV, surat kabar, baliho membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan hasilnya.

5. Target lebih spesifik

Dengan menjalankan pemasaran secara online, kamu bisa menjangkau target dan segmentasi secara akurat. Kamu dapat memilih berbagai variabel seperti, jenis kelamin, umur, pekerjaan, kota tempat tinggal, atau minatnya. Target yang akurat ini tentunya akan lebih efektif menjangkau konsumen dan efektivitas iklan dibandingkan dengan pemasaran secara konvensional.

Pengertian Strategi Pemasaran Produk, Cek Fungsi, Keunggulan & Contohnya

Konsep Strategi Pemasaran yang Efektif

Strategi pemasaran produk yang kian beragam seiring dengan perkembangan teknologi saat ini membuat setiap perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan rencana dalam mencapai tujuan bisnis mereka.

Tentunya setiap perusahaan memiliki strateginya masing-masing. Nah, maka dari itu kami akan memberikan penjelasan tentang bagaimana menjalankan konsep strategi pemasaran yang efektif. Langsung simak saja yuk!

1. Ketahui Target Konsumen

Mengetahui siapa yang akan membeli produk atau layanan kamu adalah bagian penting dari konsep strategi pemasaran. Semakin spesifik strategi pemasaran produk yang kamu adopsi, maka semakin mudah kamu menjangkau customer.

Mulailah dengan mendefinisikan secara jelas produk atau layanan yang akan kamu pasarkan. Kemudian, tentukan orang atau bisnis yang membutuhkan dan mau mengeluarkan biaya serta waktunya untuk membeli atau menggunakan produk dan layanan kamu.

Untuk mendefinisikan target konsumen, kamu bisa mulai dengan beberapa pertanyaan di bawah ini.

  • LocationDi ​​mana mereka tinggal?
  • Excluding LocationDi ​​mana mereka tidak tinggal?
  • AgeBerapa kisaran usia mereka?
  • GenderApa jenis kelamin mereka?
  • InterestsApa minat mereka?
  • Education LevelApa tingkat pendidikan mereka?
  • Job TitleApa bidang pekerjaan mereka dan apa jenis jabatan yang mereka miliki?
  • Income LevelBerapa kisaran pendapatan mereka?
  • Relationship StatusApa status hubungan mereka?
  • LanguageBahasa apa yang mereka gunakan?
  • Buying MotivationApa alasan mereka membeli produk kamu?
  • Buying ConcernsApa kekhawatiran mereka saat membeli produk kamu?

Dengan memahami target konsumen dan kebutuhan mereka, kamu akan menemukan cara untuk memenuhinya. Lakukan pula riset pasar yang di dalamnya terdapat upaya untuk memindai ulasan industri dan melakukan survei pasar.

2. Riset Kompetitor

Salah satu upaya penting yang mendukung peningkatan omset bisnis adalah riset kompetitor. Pengusaha yang cerdik tahu bahwa ada lebih banyak hal yang dapat mendasari ide bisnis. Salah satunya adalah menilai kekuatan dan kelemahan kompetitor. Berikut ini adalah proses untuk melakukan riset kompetitor.

Kategorikan Pesaing Kamu

Mulailah dengan pencarian sederhana untuk nama bisnis kamu, ide produk, dan ide bisnis yang menyeluruh. Kemudian periksa berbagai saluran media sosial, organisasi, dan komunitas online. Ketika kamu menemukan pesaing, kelompokkan ke dalam berbagai tingkatan, mulai dari pesaing langsung hingga bisnis yang saat ini tidak bersaing dengan kamu.

Baca Juga :  Perusahaan Besar yang Berasal dari Garasi Rumah

Di bawah ini merupakan cara mudah untuk mengkategorikan kompetitor di industri tempat kamu berkecimpung:

  • Kompetitor Utama: pesaing langsung yang berarti mereka menargetkan audiens sama atau memiliki produk serupa; atau keduanya.
  • Kompetitor Sekunder: pesaing ini dapat menawarkan versi produk yang kamu jual namun dalam kelas setingkat di atas atau setingkat di bawah, atau menjual sesuatu yang mirip namun dengan audiens berbeda.
  • Kompetitor Tersier: kategori ini mencakup bisnis yang secara tangensial terkait dengan bisnis kamu, dan sangat berguna ketika kamu ingin memperluas katalog produk kamu. Kategori ini dapat berupa produk dan layanan terkait yang sedang tren, serta bisnis yang mungkin bermanfaat untuk bermitra.

Periksa Situs Web dan Customer Experience Kompetitor Kamu

Setelah mengidentifikasi kompetitor, mulailah analisis situs web mereka. Untuk memulainya, perhatikan poin-poin berikut ini.

  • Seberapa bagus fotografi produk mereka? Bagaimana mereka menampilkan dan mengomunikasikan detail produk mereka?
  • Seberapa rinci deskripsi produk mereka? Informasi apa yang mereka sertakan? Informasi penting apa yang belum disertakan?
  • Di bagian mana saja ajakan mereka untuk bertindak sepanjang pengalaman belanja online? Apakah ajakan itu jelas atau hilang dikarenakan skema warna atau penempatan yang buruk?
  • Apakah mereka mencoba membangun daftar email dengan form pendaftaran buletin? Seberapa menonjol kah itu?
  • Di mana posisi ikon media sosial mereka?
  • Apakah mereka punya blog? Seberapa sering mereka memposting? Jenis informasi seperti apa yang mereka sampaikan?
  • Apakah situs mereka dioptimalkan untuk perangkat seluler?
  • Metode kontak apa yang mereka tawarkan? Apakah mereka memiliki jam terbatas untuk dukungan telepon?
  • Berapa lama mereka menjawab email dan chat?
  • Seberapa sering mereka menjalankan promosi? Apa manfaat yang diberikan promosi itu kepada pelanggan dan bisnis mereka?

Dari poin-poin di atas, kamu bisa mengidentifikasi dan menyimpulkan keunggulan dan kekurangan kompetitor kamu.

Review Social Media

Review social media dapat menawarkan informasi tentang bagaimana perasaan pelanggan tentang bisnis kompetitor kamu. Jika kompetitor melakukan interaksi sosial dengan sangat baik, maka kamu harus meningkatkan strategi kamu dan menemukan cara baru untuk melibatkan target pasar kamu.

Apabila pesaing kamu tidak memiliki banyak pengikut, itu berarti mereka memiliki pasar yang lemah atau target pasar mereka tidak menggunakan media sosial. Untuk itu, periksalah semua saluran media sosial, termasuk Facebook, Instagram, dan Twitter. Poin-poin di bawah ini bisa kamu jadikan sebagai parameter penilaian:

  • Seperti apa kehadiran media sosial mereka secara keseluruhan?
  • Saluran media sosial apa yang paling sering mereka gunakan?
  • Bagaimana mereka berbicara dengan basis klien mereka?
  • Seberapa sering mereka berinteraksi dengan pengikut mereka?
  • Seberapa sering mereka memposting sesuatu yang baru?
  • Saluran media sosial mana yang belum mereka maksimalkan? Apakah ada peluang untuk bisnis kamu di sana?
  • Apa yang mereka posting?
  • Berapa persentase posting tentang bisnis mereka?

3. Tentukan Channel Marketing

Kamu tidak perlu mengoperasikan setiap channel marketing yang ada. Lebih disarankan jika kamu menguasai beberapa yang memang sesuai dengan target pasar kamu. Rekomendasi di bawah ini dianggap sebagai channel paling efektif untuk mengimplementasikan strategi pemasaran kamu.

Search Engine Optimization (SEO)

Dari macam-macam strategi pemasaran yang ada, SEO adalah salah satunya. Strategi ini mencakup SEO on-page dan SEO off-page yang bertujuan untuk membantu kamu mendatangkan traffic organik dari mesin pencari.

Referral Marketing

Referral marketing adalah contoh strategi pemasaran yang banyak digunakan. Kegiatan ini termasuk kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan cara tradisional seperti obrolan dari mulut ke mulut, taktik viral, dan upaya rujukan.

Speaking Engagements

Merupakan contoh strategi pemasaran secara verbal yang biasanya dilakukan di acara-acara seperti konferensi industri yang di dalamnya melibatkan pelanggan atau pelanggan potensial.

Content Marketing

Macam-macam strategi pemasaran juga termasuk content marketing. Kegiatan ini di antaranya menerbitkan, mengoptimalkan, dan berbagi konten yang menarik traffic pencarian, tautan, dan pengikut.

Public Relations

Kegiatan yang bertujuan untuk menerima liputan di outlet media tertentu.

Online Advertising

Penggunaan platform pay per click, jejaring sosial, iklan bergambar, dan penargetan ulang.

Offline Advertising

Beriklan di media cetak dan outlet penyiaran offline seperti majalah, TV, dan radio.

Sales Playbooks

Penciptaan tindakan spesifik yang bertujuan untuk menghasilkan, memelihara, dan mengkonversi customer.

Email Marketing

Orang-orang mungkin akan meninggalkan media sosial dari waktu ke waktu, namun mereka tidak akan meninggalkan email mereka. Menggunakan kampanye email bisa jadi cara yang bagus untuk menyampaikan pesan kamu kepada target pasar tertentu.

Utility Marketing

Penciptaan alat yang berfungsi untuk menarik traffic dan menimbulkan brand awareness.

Pengertian Strategi Pemasaran Produk, Cek Fungsi, Keunggulan & Contohnya

4. Breakdown Sales Funnel

Langkah yang selanjutnya harus kamu ambil untuk memaksimalkan strategi pemasaran adalah breakdown sales funnel. Pada bagian ini, kami akan menjelaskan apa itu sales funnel tahap demi tahap.

Baca Juga :  Tips Menyusun Teks Prosedur di ChatGPT dengan Mudah

Awareness

Awareness adalah tahap paling atas dari sales funnel. Pelanggan potensial ditarik ke tahap ini melalui kampanye pemasaran, riset, dan penemuan konsumen. Kepercayaan pelanggan terhadap brand dibangun dengan membuat acara, iklan, konten, kampanye viral, media sosial, pencarian, dan sebagainya.

Interest

Selanjutnya adalah tahap interest, tahap di mana pelanggan mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan, produk, dan informasi penting yang disediakan. Ini adalah peluang bagi brand untuk mengembangkan engagement dengan target pasar dan memperkenalkan positioning-nya.

Consideration

Pada tahap consideration, prospek telah diubah menjadi pemasaran berkualitas. Kamu bisa mengirim prospek informasi lebih lanjut tentang produk dan penawaran melalui email marketing. Kamu dapat mempertahankan minat pelanggan dengan cara memberikan follow up dalam bentuk konten, studi kasus, uji coba gratis, dan sebagainya.

Evaluation

Pada tahap evaluation, customer membuat keputusan akhir tentang apakah akan membeli produk atau layanan merek atau tidak. Biasanya, pemasaran dan penjualan bekerja sama erat untuk memelihara proses pengambilan keputusan dan meyakinkan customer bahwa produk kamu adalah pilihan terbaik.

5. Purchase

Ini adalah tahap terakhir dalam sales funnel di mana calon pelanggan telah membuat keputusan untuk membeli dan berubah menjadi pelanggan. Di sinilah tempat di mana transaksi pembelian terjadi. Pengalaman positif dari pihak pembeli dapat mengarah ke rujukan yang mendorong terjadinya tahap teratas sales funnel, dan pada akhirnya, prosesnya akan terulang kembali.

5. Buat SMART Marketing Goals

Menetapkan SMART marketing goals adalah cara yang bagus untuk memulai strategi pemasaran kamu. Kerangka SMART marketing dapat membantu menetapkan tujuan marketing kamu sebenarnya. Berikut adalah kerangka SMART marketing goals yang perlu kamu pahami:

  • Specific: bisakah detail dalam informasi yang menunjukkan masalah atau peluang? Apakah tujuannya cukup terperinci untuk mengukur masalah dan peluang di dunia nyata?
  • Measurable: dapatkah atribut kuantitatif atau kualitatif diterapkan untuk membuat metrik?
  • Attainable: bisakah informasi digunakan untuk meningkatkan kinerja? Jika sasarannya tidak mengubah perilaku staf untuk membantu mereka meningkatkan kinerja, apakah masih ada manfaat yang ditawarkan?
  • Realistic: bisakah informasi itu diterapkan pada masalah khusus yang dihadapi oleh pemasar?
  • Timely: Dapatkah objek pasar ditetapkan dalam periode waktu tertentu untuk kemudian ditinjau lebih jauh?

Jika kamu belum pernah membuat sasaran SMART sebelumnya, kamu bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini.

  • Rangkum Tujuan Kamu

Saat kamu mulai menetapkan sasaran untuk konten dan strategi pemasaran, kamu mungkin tidak yakin apa yang sebenarnya ingin kamu capai. Untuk itu, pikirkan terlebih dahulu gambaran besarnya dengan cara merangkum apa yang ingin kamu capai.

  • Tentukan Tanggal Penyelesaian

Semua orang tentu akan senang melihat adanya peningkatan omset bisnis dalam waktu singkat. Namun, tanyakan pada diri kamu sendiri, apa yang realistis berdasarkan waktu dan sumber daya yang kamu miliki?

Ketahui kemampuan kamu dan jujurlah tentang apa yang dapat kamu capai. Tetapi, jangan terlalu bermurah hati dengan periode waktu yang kamu miliki. Jika tujuan kamu tidak terasa mendesak, maka kamu tetap akan dibayang-bayangi oleh jutaan prioritas lainnya.

  • Tuliskan

Eits, jangan buru-buru menetapkan tujuan. Tulis semua ide dan tujuan yang muncul di kepala kamu terlebih dahulu sehingga kamu memiliki gambaran jelas tentang apa yang sedang kamu upayakan dan bagaimana kamu ingin mencapainya. Melihat tujuan kamu secara tertulis adalah motivator yang hebat dan memastikan semua orang di tim kamu berada di jalan yang sama dan berjalan menuju tujuan sama.

  • Bagi Menjadi Tugas-Tugas yang Lebih Kecil

Meskipun setiap tujuan dapat dicapai, namun tetap saja beberapa darinya mungkin terlalu berat untuk diselesaikan dalam satu upaya. Dengan memecah tujuan menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, kamu bisa mulai membuat rencana bagaimana kamu akan mencapai tujuan kamu.

  • Menjaga Komunikasi

Ketika kamu berupaya mencapai sasaran SMART, komunikasikan kemajuan yang berhasil kamu upayakan dengan anggota tim lainnya. Biarkan semua orang tahu tantangan apa yang kamu alami dan bagaimana cara kamu menghadapinya. Pastikan semua anggota tim nyaman dengan semua keputusan yang diambil.

Demikian pembahasan lengkap seputar strategi pemasaran. Setelah mempelajarinya, kira-kira konsep marketing manakah yang paling sesuai dengan konsep bisnismu? Dari artikel ini, dapat dipahami pula bahwa menjalankan suatu usaha merupakan pekerjaan kompleks yang membutuhkan ketekunan tinggi.

Pengertian Strategi Pemasaran Produk, Cek Fungsi, Keunggulan & Contohnya

Semoga bermanfaat!