Perbedaan Android Developer dan Web Developer. Profesi sebagai Mobile Developer dan Web Developer digadang-gadang sebagai salah satu profesi paling hits dalam Top 5 profesi yang paling diincar perusahaan maupun dilakukan secara personal saat ini. Hal ini tidak terlepas dari semakin tingginya animo masyarakat dunia terhadap penggunaan teknologi berbasis internet baik melalui media ponsel maupun komputer, atau laptop.

Hingga saat ini masih cukup banyak yang menganggap bahwa Mobile Developer dan Web Developer adalah sama. Sekilas kedua profesi ini memang tampak sama, namun sebenarnya masing-masing memiliki karakteristik kerja yang sangat berbeda.

Meski keduanya memiliki kesamaan dalam pengembangan perangkat lunak, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal siklus pekerjaan, tugas, tanggung jawab, dan lingkungan kerja.

Perbedaan Android Developer dan Web Developer

Di era digitalisasi teknologi yang semakin pesat, mulai bermunculan pekerjaan baru yang berkaitan dengan dunia pengembangan perangkat, baik perangkat lunak untuk gadget maupun perangkat untuk keperluan website. Ada dua profesi yang belakangan ini mencuri perhatian yaitu Android developer dan web developer. Kedua profesi ini menjadi sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi digital.

Dalam artikel ini, mari mengulik perbedaan antara posisi Android developer dan web developer. Simak penjelasannya, yuk!

1. Fokus platform yang ditangani

Salah satu perbedaan paling mencolok antara Android developer dan web developer adalah fokus pada platform berbeda. Android developer memiliki spesialisasi dalam pengembangan aplikasi yang berjalan pada sistem operasi Android sebagai platform yang digunakan oleh berbagai perangkat mobile, seperti smartphone, tablet, dan perangkat wearable yang didukung oleh Google. Mereka harus memahami secara mendalam karakteristik dan fitur dari ekosistem Android, termasuk kompatibilitas perangkat, beragam versi sistem operasi, dan perangkat keras yang beragam.

Di sisi lain, web developer lebih berfokus pada pengembangan aplikasi yang berjalan di peramban web, independen dari sistem operasi, atau perangkat fisik. Mereka merancang dan mengembangkan situs web, aplikasi web, dan layanan online yang dapat diakses melalui berbagai perangkat, termasuk komputer, smartphone, dan tablet. Dalam hal ini, web developer harus memastikan bahwa aplikasi yang mereka kembangkan bekerja dengan baik di berbagai peramban web berbeda, seperti Chrome, Firefox, Safari, dan Edge.

Baca Juga :  Tips Cara Menghindari Web Phising

Perbedaan Android Developer dan Web Developer

2. Siklus pengembangan

Perbedaan selanjutnya antara profesi Android developer dan web developer terletak pada siklus dalam proses pengembangan. Siklus pengembangan mengacu pada tahapan-tahapan yang ditempuh dari perencanaan hingga peluncuran dan pemeliharaan aplikasi atau situs . Perbedaan dalam siklus pengembangan ini mencerminkan karakteristik masing-masing platform dan jenis aplikasi yang dikembangkan.

Untuk Android developer, siklus pengembangan kerap lebih panjang dan rumit. Ini terkait dengan faktor-faktor seperti pembaruan sistem operasi Android yang dapat memengaruhi kinerja aplikasi serta variasi perangkat keras yang luas di pasar produk Android. Android developer harus secara teratur memastikan bahwa aplikasi mereka tetap kompatibel dengan berbagai versi Android dan perangkat fisik berbeda. Proses pengujian dan sertifikasi oleh Google Play Store juga memerlukan waktu.

Di sisi lain, posisi web developer juga memiliki siklus pengembangan, namun, lebih fleksibel. Aplikasi dan situs dapat diperbarui dan ditingkatkan secara real-time tanpa perlu menunggu pembaruan sistem operasi perangkat pengguna. Hal tersebut memungkinkan web developer merespons perubahan permintaan dan kebutuhan pengguna dengan cepat. Meski masih diperlukan pengujian dan pemeliharaan secara teratur, perubahan pada situs web dapat diimplementasikan lebih cepat dibandingkan dengan perubahan pada aplikasi Android.

3. Bahasa pemrograman yang dipakai

Dilihat dari penggunaan bahasa pemrograman, dua posisi ini juga punya preferensi bahasa pemrograman dalam menunjang kinerja mereka. Android developer seringkali menggunakan bahasa pemrograman Java atau Kotlin sebagai bahasa utama dalam pengembangan aplikasi Android. Java adalah bahasa pemrograman yang sudah lama digunakan dalam pengembangan Android. Sementara Kotlin adalah bahasa yang semakin populer dan diakui sebagai bahasa resmi untuk pengembangan aplikasi Android oleh Google. Kotlin menawarkan sintaksis yang lebih bersih dan keamanan yang lebih baik dalam menghindari kesalahan pemrograman sehingga banyak Android developer beralih ke Kotlin.

Sementara itu, web developer sering menggunakan kombinasi berbagai bahasa pemrograman untuk tugas mereka. HTML digunakan untuk merancang struktur halaman web, CSS digunakan untuk mengatur tampilan visual dan gaya peramban website, sedangkan JavaScript digunakan untuk menambahkan interaktivitas dan fungsionalitas pada situs. Selain ketiga bahasa pemrograman utama ini, web developer juga dapat menggunakan bahasa server-side, seperti PHP, Python, Ruby, atau Node.js, tergantung kebutuhan proyek dan preferensi.

Baca Juga :  Algoritma Google Search Agustus 2024 Terbaru, Diubah untuk Berantas Konten Deepfake

Perbedaan Android Developer dan Web Developer

4. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja dari posisi Android developer dan web developer tentunya juga berbeda satu sama lain. Perbedaan dalam lingkungan kerja mencerminkan perbedaan dalam fokus, platform, dan karakteristik pengembangan perangkat lunak di kedua bidang ini. Android developer sering bekerja dalam lingkungan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak yang terkait secara langsung dengan perangkat Android. Mereka mungkin perlu memiliki perangkat fisik, seperti smartphone atau tablet Android untuk menguji aplikasi yang mereka kembangkan. Android developer juga sering menggunakan Android Studio, Integrated Development Environment (IDE) yang disediakan oleh Google untuk mengembangkan aplikasi Android. Lingkungan kerja mereka mungkin melibatkan pemahaman mendalam tentang sistem operasi Android serta kemampuan untuk mengelola, menguji, dan menerapkan perubahan pada perangkat fisik atau emulator.

Di sisi lain, web developer biasanya bekerja dalam lingkungan pengembangan perangkat lunak yang lebih umum. Mereka memerlukan perangkat komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak untuk mengembangkan situs dan aplikasi. Lingkungan kerja web developer lebih terfokus pada pengembangan yang berbasis web dan dapat diakses dari berbagai perangkat dan peramban web. Mereka juga bergantung pada akses internet yang stabil untuk menguji situs web dan aplikasi web mereka.

Baca Juga :  Definisi PHP

5. Target pasar

Terakhir, perbedaan dari kedua profesi ini tergantung pada target pasar yang dituju. Android developer biasanya membuat dan merancang aplikasi berbasis Android yang ditujukan untuk pasar pengguna perangkat Android. Mereka harus memahami kebutuhan dan preferensi pengguna Android serta mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Google Play Store untuk memastikan aplikasi mereka diterima oleh pengguna Android.

Di sisi lain, website developer memiliki pendekatan yang lebih platform-agnostik. Mereka sering mengembangkan situs web dan aplikasi web yang dapat diakses dari berbagai perangkat, termasuk komputer (PC), laptop, smartphone, atau tablet. Target pasar mereka lebih beragam. Mereka harus memastikan situs mereka responsif dan dapat diakses dengan baik di lintas media dan peramban web. Dalam beberapa kasus, web developer mungkin juga mengikuti pedoman aksesibilitas web untuk memastikan bahwa situs web mereka dapat diakses oleh pengguna dengan berbagai kebutuhan khusus.

Perbedaan Android Developer dan Web Developer

Meski sama-sama mengembangkan perangkat lunak, nyatanya basis pekerjaan kedua profesi ini memang berbeda. Lewat penjabaran di atas, kira-kira mana pilihan karier yang lebih menarik buat kamu? Apakah kamu ingin menjadi seorang website developer atau android developer?