Waduh!, Server FBI Dibobol Hacker, Kirim Email Palsu ke Publik, Layanan server email Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat diserang hacker dan membuat layananan digital FBI lumpuh total. FBI mendesak publik untuk berhati-hati dan melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan.
Peretas atau hacker dilaporkan menyusup ke sistem email Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) pada Sabtu pagi waktu setempat. Lebih dari 100.000 email palsu dikirim hacker tersebut.
Server FBI Dibobol Hacker, Kirim Email Palsu ke Publik
Dikutip dari BBC, Minggu (14/11/2021), FBI telah meluncurkan penyelidikan setelah ribuan pesan email palsu dikirim dari salah satu servernya yang memperingatkan kemungkinan serangan cyber.
Badan pemerintah mengatakan insiden pada Sabtu pagi adalah bagian dari “situasi yang sedang berlangsung”, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pesan-pesan itu diduga berasal dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Dikutip Bleeping Computer via Engadget, Senin (15/11), meski saat terjadi server sudah offline, pihak FBI menyebut jika aksi peretasan ‘saat ini masih berlangsung’ dan tidak ada informasi lebih detail untuk dibagikan.
Dalam email tersebut, pelaku berusaha menuduh serangan siber dilakukan oleh Vinny Troia selaku pemimpin firma keamanan dark web Nights Lion dan Shadow Byte.
Troia menyampaikan ke Bleeping Computer, pelaku peretasan terhadap server FBI ini terkait dengan Pompompurin, sosok yang pernah menyerang tim keamanan siber di agensi keamanan Amerika Serikat tersebut.
Email tersebut memberi tahu penerima bahwa mereka adalah target “serangan berantai canggih” dari kelompok pemerasan yang dikenal sebagai Dark Overlord, menurut pengawas anti-spam nirlaba Spamhaus.
“Hal tersebut menyebabkan banyak gangguan karena tajuk itu nyata, mereka benar-benar berasal dari infrastruktur FBI,” tweeted Spamhaus, menambahkan bahwa mereka tidak menyertakan nama atau informasi kontak dari pengirim.
Menurut laporan media AS, lebih dari 100.000 email telah dikirim. Menanggapi hal ini, pihak FBI langsung menonaktifkan hardware yang terkena dampak tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, FBI mengatakan “mengetahui insiden pagi ini yang melibatkan email palsu dari akun email @ic.fbi.gov”.
Instansi tersebut mengatakan perangkat keras yang terpengaruh dengan cepat dimatikan setelah masalah terdeteksi dan memperingatkan masyarakat untuk “berhati-hati terhadap pengirim yang tidak dikenal” dan untuk melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pemerintah.
Dilansir bleepingcomputer.com, server email FBI diretas untuk mendistribusikan email spam. Email ini meniru peringatan FBI sebagaimana digunakan untuk mensosialisasikan adanya pelanggaran dan pencurian data.
FBI mendesak konsumen untuk berhati-hati dan melaporkan setiap aktifitas yang mencurigakan. (bbc.com, liputan6.com)